Rabu, 14 Januari 2009

Manusia dan Teknologi

Teknologi, satu kata yang diartikan sebagai pencapaian tertinggi umat manusia. Bisa dibilang, setelah manusia menemukan yang namanya teknologi ini, kehidupannya langsung melesat, melambung jauh terbang tinggi bersama mimpi, terlelap dalam..

Heeeeii!!

Di desa, di kota, di ibukota, dina mariana, dimana-mana teknologi. Melihat abang tukang bakso menenteng hape pun sepertinya sudah menjadi hal yang wajar (kecuali melihat karyawan sebuah website ternama, bisa membeli gitar 4 juta, tapi hapenya masi motorola item keluaran lama berteknologi blue-ray, LCDnya kaya elpiji, biru menyala).

Pernah liat seorang Mlijo membawa laptop, katanya:
"Laptop ini supaya saya tidak ketinggalan harga cabe kriting terbaru"

Pernah juga melihat seorang penjual Tahu Sumedang berkomunikasi dengan hape, katanya:
"Anuu, ini mah buat Nyi saya di desa, euy.."

Pernah lagi, seorang tukang parkir membawa peluit, katanya:
"Ngapain tanya2? markir kendaraan ya harus pake peluit!" (judes amaaatt).

Sejurus kemudian, keliatan tukang batu lagi nyetir forklit, katanya:
"Waduh, ketauan nyolong, KABUR!!"

Begitulah, sodara-sodara.. Teknologi! hanya 9 huruf (kalo ga salah itung) tapi membawa perubahan besar di dunia nan fana ini. Dulu cukup pake capil pak tani, sekarang pake topi ber'merk Planet Selancar. Dulu pake kaos bolong2, sekarang kaos oblong bersablon. Dulu pake celana penjual sate, sekarang pake Celana sempit di tumit. Dulu pake sendal jepit, sekarang pake sepatu kulit.

Yang baik-baik pasti ada jeleknya juga. Suku Maya menghilang begitu saja seperti ditelan Nyi Pelet setelah maju begitu pesat dengan teknologinya.

Pertanyaan saya, apakah suatu saat, ketika manusia telah menemukan dan memangfaatkan teknologi paling cuanggih..nggih..nggih.. yang pernah ditemukan manusia, akan menghilang begitu saja seperti ditelan...Nyi Blorong, misalnya. Senasib dengan Suku Maya.

Ataukah alam tidak akan membiarkan manusia menguasai dunia dan kemudian melenyapkan kita? Pecahkan saja piring-piringnya! Mangkoknya! Gelasnya! Nanti kita totalan sama yang punya warung.. ya? ya? Ndaaakk!!

Ugh..

The Question will be ours..

5 komentar:

@trionly mengatakan...

jaman batu berkhir dengan jaman tulisan, jaman tulisan beralih ke jaman moderen, dengan ditemukannya mesin dan yg terakhir adalah internet. hal2 tsb begitu luar bisaa merubah kehidupan manusia.
setelah jaman modern disbut jaman pasca-modern (post-modern era). jaman tsb mgkn ditandai dengan kembalinya selera manusia ke hal2 sebelum jaman modern, sperti corak tradisional, kembali ke alam, hidup di hutan dsb. pada akhirnya, seperti suku maya, teknologi tidak hilang, tapi tergeser oleh tren baru yang ada. n we're now completely on the post-modern era*berdasar teori modernisasi yg saya mengerti :D*

Uyab Xapi mengatakan...

Lha, ga masuk akal..

Alur maju, kok terus berubah dadi alur mundur? Kembali ke selera asal?

Cukup susah untuk dicerna pikiran.

Trengks eniwei, untuk komentar anda.

Re_Notxa mengatakan...

Mantebz tuh komen. Suku maya, suku dani, suku mulan. Ah... Nganggur amad tanya tukang parkir ma pecahin piring. Mending nyanyi theme song madagascar. Hu..ye..a..ye..mlu..nep..

kacrut mengatakan...

humm.. lho bukannya profesi baru sebagai tukang parkir yah??

makanya disebut2kan..

Xapi bergaya ala Dian Sastro

jadinya ..

hahhahahhaha..

Dan Katro'

wakakkakakak

Anonim mengatakan...

wahai pengungsi palestina...
urusilah sodara2mu...
gadget tok ae...

(ngunu2 gitar e lak kon pgn nyelang se...)