Sabtu, 28 Maret 2009

I Will Vote for Earth! Will You??

Mari, sejenak kita melupakan datangnya Pemilu. Mari sejenak kita lupakan gambar The Calegs yang menghiasi trotoar-trotoar. Mari sejenak kita lupakan MatContreng. Mari sejenak kita biarkan KPU bernafas lega karena tak perlu kuatir ada demo di depan kantor.

Hari ini, mari kita berikan voting kita untuk Mother Earth. Matikan lampu-lampu yang menyala pada pukul 20.30-21.30, malam ini saja. Biarkan bumi bernafas lega karena sejuk tanpa global warming.

Yang mo pacaran, pake lilin selama satu jam kan lebih romantis. Yang lagi bersama teman-teman, bermain petak umpet aja sekalian, mengenang masa kecil. Yang lagi di depan tipi, matikan aja deh.. Bumi lebih penting daripada sinetron. Yang lagi kerja, kan enak, ada alasan untuk istirahat selama satu jam.

Buktikan bahwa kamu tidak egois, buktikan bahwa kamu peduli pada Bumi, buktikan bahwa hidup lebih bermakna bila hawa segar ada dimana-mana.

I Do Care, and I Will.. Memberikan satu jam untuk Bumi. Switch the lights off dan merasakan Bumi tanpa polusi.

Bagaimana dengan anda?

Senin, 02 Maret 2009

Bertengkar, Hobi Baru Orang Indonesia?


Orang Indonesia sepertinya memiliki hobi baru. Seiring dengan kemajuan jaman, ditambahi dengan sinetron-sinetron yang penuh dengan orang-orang judes tak berperikemanusiaan yang selalu setia mendampingi sore hari kita yang tenang, telah mengubah jati diri bangsa kita yang dulu dianggap sebagai suku bangsa paling ruamah se'antero jagad.

Contohnya? Ini dia... Tadi pagi, saya berangkat ke kantor dengan cuma pegang duit selembar seribu rupiah. Hidup bersahaja... untungnya ga kena paku di jalan. Coba kalo kena, ga bawa duit, ban bocor, apalagi yang harus dilakukan kecuali sumpah-serapah. Tapi yakinlah, saya orang yang tidak suka mendata seluruh isi kebun binatang Surabaya hanya karena technical error (bener gak, iki? Inggris e?). Yaaa...terpaksa ambil uang dulu di ATM sekitaran Futsal Indoor di Perumahan Araya.

Sambil nunggu antrian orang yang ambil duit, agak rame. Tanggal muda, banyak orang pengen belanja. Nah, disinilah problematika orang Indonesia itu terjadi.

Datanglah Mercy (Kata Kasino, Mersi Tiger)keluaran lama. Seorang sopir yang membawa ibu terlihat bingung mengendalikan mobilnya sambil memencet-mencet bel. Maju-mundur tak beraturan. Sebenernya bingung juga lihatnya, bapak ini mo ngapain ya? ngetes bel mobil, mungkin. Bingung cari parkir, ato apalah. Jalannya emang sempit. Apalagi untuk ukuran sedan lawas itu, jadi cukup satu mobil. Ternyata ada suzuki carry yang parkir kurang teratur di jalan sempit itu. Nah, disaat sedang bingung dan panik, dari belakang ada bapak-bapak pake yamaha mio yang ngga sabaran. Sambil nyeletuk, "Jalannya masi cukup, pak!"

Si sopir mersi itupun tidak mau kalah, mengeluarkan kepalanya dari jendela dan balas nyeletuk, "ga bisa pak! ga cukup!"

Karena sudah habis kesabaran (padahal belum sampe semenit), si bapak mio inipun meng'klakson mersi depannya, sambil memasang muka kaya' anak kecil yang gemes en pengen nyubit temannya yang menyebalkan.

Nah, si ibu yang di dalam mersi ini ga mau kalah, dari kaca belakang keliatan kalo si ibu tadi masang bibir manyun, seolah mengejek bapak itu tadi.

Ya ampunn.... Orang-orang tua sekarang masi punya semangat muda! Bener-bener pemandangan yang lucu! Sayangnya ga saya poto adegan itu. Kalo iya, bakal saya jual ke koran Tempo! Pasti laku! Lucu banget!

Tapi itu belum selesai, setelah lepas dari macet, si bapak sopir itu turun dari mobil dengan tangan yang mengepal, seakan tidak terima dengan perbuatan bapak mio yang mendzolimi dirinya, merasa sudah terkotori.

Saya cuma merasa, keterlaluan sekali orang-orang tua ini. Ga punya panu! eh.. Ga punya urat malu! Yang liat aja malu..Banget! untunglah bukan bapakku, bukan pula ibuku..

Yang merasa punya bapak ato ibu, itu segeralah pungut, bawa pulang daripada merusak nama keluarga...(sapa yang punya? I don't even know her...)

Jadi, siapa yang setuju, Reformasi telah membawa Indonesia menjadi lebih baik?